Monday, May 5, 2008

Sytem Periodic

author by Ann chan
from harun yahya


Sunday, May 4, 2008

Article of chemical

Ikatan-Ikatan Kimia

Ikatan kimia dibentuk melalui gerakan elektron-elektron di kulit terluar atom. Tiap atom memiliki kecenderungan untuk mengisi kulit terluarnya dengan elektron sejumlah yang mampu ia tampung. Jumlah maksimum elektron yang dapat ditampung oleh kulit terluar atom adalah 8. Untuk melakukan ini, atom menerima elektron dari atom lain demi melengkapkan jumlah elektron kulit terluar menjadi 8, atau jika atom ini memiliki elektron lebih sedikit pada kulit terluar, ia memberikannya pada atom lain, membuat subkulit yang sebelumnya telah dilengkapi di dalam orbit terluarnya. Kecenderungan atom untuk saling bertukar elektron menyusun basis yang memicu gaya ikatan kimia yang mereka bentuk di antara mereka.
Atom sodium memberikan elektron terluarnya kepada atom klorin dan menjadi bermuatan positif. Karena menerima elektron, atom klorin menjadi bermuatan negatif. Keduanya membentuk ikatan ion melalui dua muatan berlawanan yang tarik-menarik ini.

Gaya penggerak ini, yaitu, tujuan atom untuk meningkatkan jumlah elektronnya pada kulit terluar menjadi maksimal, menyebabkan atom membentuk tiga macam ikatan dengan atom lain. Yaitu, ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
Biasanya, ikatan khusus yang dikategorikan sebagai "ikatan lemah", terjadi di antara molekul. Ikatan ini lebih lemah daripada ikatan yang dibentuk oleh atom untuk menjadi molekul, karena molekul membutuhkan struktur yang lebih fleksibel untuk membentuk materi.
Sekarang, mari kita tinjau sekilas sifat ikatan-ikatan itu dan bagaimana mereka terbentuk.

Ikatan Ion
Atom-atom yang digabungkan dengan ikatan ion saling bertukar elektron untuk melengkapi jumlah elektron pada kulit terluarnya menjadi delapan. Atom yang memiliki sampai dengan empat elektron pada kulit terluarnya memberikan elektron ini kepada atom lain yang akan bergabung dengannya, dan dengan keempat elektron itu mereka berikatan. Atom yang memiliki lebih dari empat elektron pada kulit terluarnya menerima elektron dari atom lain yang akan berikatan dengannya. Molekul-molekul yang terbentuk dengan jenis ikatan ini memilik struktur kristal (kubik). Molekul garam dapur (NaCl) adalah salah satu senyawa yang terbentuk oleh ikatan ini. Mengapa atom memiliki kecenderungan itu? Apa yang akan terjadi bila mereka tidak memilikinya?
Sebagian atom membentuk molekul baru dengan ikatan kovalen, berbagi elektron pada orbit terluar mereka.

Hingga saat ini, ikatan yang dibentuk atom dapat didefinisikan secara umum. Belum dimengerti mengapa atom-atom mengikuti prinsip ini. Mungkinkah atom-atom memutuskan sendiri bahwa jumlah elektron kulit terluarnya harus 8? Tentu saja tidak. Ini adalah perilaku yang berkehendak, dan berada di luar jangkauan atom, karena atom tidak memiliki intelegensi, keinginan, atau kesadaran. Jumlah ini adalah kunci dalam penggabungan atom-atom sebagai molekul, yang merupakan langkah pertama dalam penciptaan materi, dan akhirnya alam semesta. Jika atom tidak memiliki kecenderungan seperti itu yang berdasarkan prinsip ini, molekul, dan pada gilirannya, materi tidak akan ada. Tetapi, sejak pertama kali diciptakan, atom telah berperan dalam pembentukan molekul dan materi dengan sempurna berkat kecenderungan ini.

Ikatan Kovalen
Para ilmuwan yang mempelajari ikatan antara atom menghadapi situasi yang sangat menarik. Sementara sebagian atom saling bertukar elektron agar ikatan terjadi, beberapa dari mereka justru saling berbagi elektron pada kulit terluarnya. Penelitian lebih jauh mengungkap bahwa banyak molekul yang memegang peranan kritis dalam kehidupan ada berkat ikatan kovalen ini.
Ikatan antara atom-atom logam sangat berbeda dengan bentuk ikatan kimia lain - setiap atom logam menyumbangkan elektron terluarnya pada kolam umum. "Lautan elektron" ini menjelaskan sifat kunci logam - kemampuannya menghantarkan listrik.26

Mari kita tinjau sebuah contoh sederhana untuk menjelaskan ikatan-ikatan kovalen ini dengan lebih baik. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya mengenai kulit-kulit elektron, atom dapat membawa maksimal dua elektron pada kulit paling dalam. Atom hidrogen mempunyai elektron tunggal dan ia memiliki kecenderungan untuk melengkapkan jumlah elektronnya menjadi dua supaya stabil. Untuk itu, atom hidrogen membentuk ikatan kovalen dengan atom hidrogen lainnya. Jadi, kedua atom hidrogen berbagi elektron tunggal masing-masing sebagai elektron kedua. Maka terbentuklah molekul H2.

Ikatan Logam
Jika sejumlah besar atom bergabung dengan berbagi elektron masing-masing, ini disebut ikatan logam. Logam seperti besi, tembaga, seng, aluminium, dan lain-lain, yang membentuk materi mentah banyak perkakas dan instrumen yang kita lihat atau gunakan sehari-hari, mendapatkan badan yang padat dan rapat karena ikatan-ikatan logam yang terbentuk oleh atom-atomnya.
Para ilmuwan tidak mampu menjawab pertanyaan mengapa elektron-elektron pada kulit elektron atom memiliki kecenderungan itu. Yang paling menarik, makhluk hidup menjadi ada karena kecenderungan ini.
Karbon adalah unsur yang luar biasa. Tanpa kehadiran karbon dan sifat-sifat uniknya, tidak mungkin ada kehidupan di muka bumi.
Seorang ahli kimia dari Inggris, Nevil Sidgwick, menulis dalam bukunya Unsur-Unsur Kimia dan Senyawanya, tentang pentingnya karbon bagi makhluk hidup:
Karbon adalah elemen yang unik di antara unsur-unsur dalam jumlah dan variasi senyawa yang bisa dibentuknya. Lebih dari seperempat juta telah ditemukan dan dijelaskan, tetapi ini tetap belum bisa menggambarkan kemampuan karbon sepenuhnya, mengingat karbon adalah dasar semua bentuk materi hidup.

Kelas senyawa yang dibentuk dari karbon dan hidrogen saja disebut 'hidrokarbon'. Ini adalah keluarga besar senyawa yang mencakup gas alam, minyak cair, kerosin, dan minyak pelumas. Hidrokarbon eti-lena dan propilena menjadi basis industri petrokimia. Hidrokarbon seperti benzena, toluena, dan terpentin adalah senyawa-senyawa yang sangat dikenal orang yang berurusan dengan cat. Naftalena yang melindungi pakaian kita dari ngengat adalah hidrokarbon lain. Hidro-karbon yang direaksikan dengan klorin atau fluorin membentu zat ana-estetik, zat kimia yang digunakan kuntuk memadamkan api, dan freon yang digunakan untuk pembekuan.
Seperti yang dikatakan Sidgwick diatas, akal manusia tidak cukup untuk mengerti sepenuhnya potensi atom yang memiliki hanya 6 proton, 6 netron dan 6 elektron ini. Tidak mungkin bahkan satu sifat saja dari atom yang sangat penting dalam kehidupan ini, untuk terbentuk secara tidak sengaja. Atom karbon, seperti yang lain, telah diciptakan oleh Allah sesuai benar untuk tubuh makhluk hidup, yang dikuasai Allah sampai ke atom terkecil.
"Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah maha meliputi segala sesuatu." (QS. An-Nisaa', 4: 126)